Vanguard

Yo everyone! Hyah, setelah melewati berbagi kesibukan di kuliah, akhirnya hari ini aku punya waktu luang buat kembali menulis di blog ini. It's been a very long time, eh? XD Banyak hal yang berubah dalam hidupku sejak masuk kuliah, salah satunya yaitu fakta kalo aku udah pake kacamata sekarang gara-gara tuntutan untuk sering-sering di depan laptop membuat mataku terbeban, cup cup cup, kasihan mataku... =.=

Apa yang mau aku tulis hari ini sama sekali gak ada hubungannya sama Cardfight! Vanguard, gak ada sama sekali. Aku pengen sedikit nulis tentang arti kata dari Vanguard itu sendiri, yang artinya pasukan berani mati, atau pasukan baris depan. Dengan kata lain, dalam sebuah perang, sang Vanguard inilah yang memimpin pasukannya. Kayaknya teman-teman udah bisa nebak kemana jalannya tulisan ini ya, haha. Yep, topik dari tulisan kali ini tentang apa yang sering kita sebut dengan leadership atau kepemimpinan.

Sebelumnya, aku pengen sedikit bercerita tentang pengalamanku mengenai leadership yang aku dapat baru-baru ini di kuliah. Beberapa waktu yang lalu sekitar pertengahan November, Fakultas Kedokteran universitas kami ngadain sebuah acara outbound yang juga sekaligus leadership training atau biasa disebut LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Awalnya, aku benar-benar malas ngikutin acara itu, karena selain merepotkan dan perjalanannya cukup jauh dan macet *Jakarta gitu loh*, pelaksanaan LDK itu bertepatan dengan long weekend, libur dari hari Kamis-Minggu dan baru lanjut kuliah hari Senin depannya.

Alasan lain yang membuatku malas ikut kegiatan ini adalah waktu itu kondisi tenggorokanku benar-benar gak enak, dan parahnya lagi, suaraku habis, jadi kalo ngomong bisa dipastiin suaraku gak beda-beda jauh sama orang kecekik. Lalu yang paling menyebalkan, kami dibagi menjadi beberapa kelompok kecil secara ACAK, dan... aku ditunjuk secara sepihak untuk menjadi ketua kelompok kami, kelompok 1. Bayangkan, seperti orang bisu yang dipaksa untuk memimpin orang-orang yang belum terlalu ia kenal, sulit...

Tapi, ternyata aku salah. Setelah melalui berbagai kegiatan bersama teman-teman kelompokku, aku mulai merasa bahwa menjadi seorang ketua itu bukanlah hal yang buruk. Apalagi didukung oleh teman-teman kelompok 1 yang baik-baik dan tidak sulit untuk saling berkoordinasi, aku mulai merasa bahwa menjadi ketua dari sebuah kelompok yang solid itu sungguh sebuah kebahagiaan dan kebangaan tersendiri. Ketika salah satu dari anggota kelompok kami takut, kami semua berusaha mendukung dia sebisa kami dan ketika salah satu anggota kelompok kami terluka, kami semua berusaha untuk menolongnya dan berusaha menutupi kekosongan yang ditinggalkan olehnya. Meskipun pada akhir kegiatan ini kelompok kami mendapat poin yang paling rendah jika dibandingkan dengan kelompok-kelompok lainnya, paling nggak aku benar-benar merasa senang dengan kelompok 1. Buat teman-teman kelompok 1, lewat tulisan ini aku mau bilang terima kasih buat kalian yang benar-benar baik dan gak mempersulit si kakek yang suaranya habis ini, dan aku juga mau minta maaf kalau selama outbound kemarin aku belum bisa jadi ketua yang baik buat kalian. :')

Pengalaman lain yang aku dapat mengenai leadership ini adalah sewaktu aku diminta buat jadi ketua diskusi dalam salah satu kelompok kecil di kelasku. Setelah berjalan, salah seorang temanku, namanya Inez ngomong kalau aku adalah ketua terbaik buat kelompok kami. Tentu aku merasa bangga, siapa sih yang gak bangga kalau gak dipuji? Ternyata pengalamanku menjadi ketua selama outbound bisa bermanfaat juga buat kehidupan di kampus, haha. XD Masih ada beberapa lagi pengalamanku yang berhubungan dengan kepemimpinan ini, tapi tentunya gak bisa kuceritain disini, haha. :P

Yak, cukup dengan pengalamanku, sekarang aku pengen ngomongin tentang arti dari leadership itu sendiri. Dulu waktu SMA, aku yang juga seorang pengurus OSIS pernah mengikuti kegiatan LDK, dan salah satu seniorku pernah berkata kalau "seorang pemimpin itu harus bisa memimpin didepan, ditengah dan dibelakang". Mirip Tut Wuri Handayani-nya Ki Hajar Dewantara? Memang, ini berarti seorang pemimpin itu seseorang yang harus bisa menuntun dan memberi contoh kepada kelompoknya untuk melakukan sesuatu dan memimpin mereka dari depan. Seorang pemimpin juga harus bisa berbaur dan menempatkan dirinya ditengah-tengah kelompoknya untuk lebih mengenal dan dekat dengan kelompoknya, dan tak lupa seorang pemimpin juga dituntut untuk berjalan dibelakang kelompoknya untuk mengawasi perkembangan mereka dan membenarkan anggota kelompoknya yang salah.

Namun masalahnya, menurut pengalaman pribadiku, sulit banget buat menuhin ketiga kriteria diatas, dan seseorang *atau cuma aku???* cuma bisa memenuhi salah satu atau salah dua dari kriteria tersebut. Sebagai contoh, aku pribadi cuma bisa menuhin kriteria kedua, yaitu pemimpin yang mimpin ditengah. Aku gak bisa yang ngomong hal-hal semacam "Come on guys, follow me!" yang khas pemimpin tipe pertama, atau cuma melihat dan menilai anggota-anggota yang khas pemimpin tipe tiga. Aku lebih senang kalau bisa berinteraksi dengan teman-teman sekelompokku, dan menempatkan diriku diantara mereka. Tapi sekali lagi, pengertian dari leadership itu sendiri abstrak, dan bisa berbeda-beda buat setiap orang.

Well, ini ceritaku dan pengertianku tenting leadership, gimana dengan kamu? Cheers :)



Comments

Post a Comment

Popular Posts