Ash Like Snow

Yo, everyone! Mungkin tema post kali ini cukup berat ya, sama seperti bulan Maret yang berat ini. Bulan Maret itu pertengahan semester baik buat anak sekolah maupun mahasiswa, karena itu tugas dan ujian pasti lagi banyak-banyaknya ya, semangat buat semuanya!!! (9^.^)9

Sama juga buat kuliahku di Fakultas Kedokteran, bulan Maret ini waktu dimana tugas-tugas dan ujian-ujian saling tumpang tindih tanpa celah yang bisa dipakai buat istirahat. Apalagi aku tergabung kedalam  sebuah organisasi di kampusku, dan program yang kami rencanakan masih memiliki banyak kekurangan disana-sini, terlebih lagi, waktu kami menuju hari-H semakin dekat...

Ok, sekarang masuk ke topik utama, pernahkah kalian membuat sesuatu bernama "image" diri kalian sendiri buat orang-orang disekitar kalian? Misalnya, kalian berusaha tampil cool didepan banyak orang, padahal sebenarnya kalian adalah orang yang meledak-ledak, atau bahkan sebaliknya, mencoba untuk akrab dengan semua orang padahal kalian tidak menyukainya?

Nah, kalau aku, aku selalu berusaha memasang image sebagai orang yang santai, dan tidak terlalu ambil pusing dengan segala beban yang kurasakan. Misalnya, kalau ujianku dapat nilai yang kurang memuaskan, aku hanya akan tersenyum dan berkata "Ya udahlah", sambil memasukkan kertas ujian itu ke dalam tas. Jika ada orang yang membuatku kesal, aku hanya akan tertawa dan membiarkan orang tersebut. Meskipun, bukan itu yang kurasakan. Yah, bisa dibilang terkadang ada sebuah topeng yang kukenakan dalam kehidupanku, menahan isi hatiku dan berusaha untuk menjadi baik bagi semua orang.

Bayangkan kalau seandainya aku dapat nilai jelek waktu ujian lalu mencak-mencak, apa kata orang-orang disekitarku? Pasti ada banyak hal yang berputar dalam benak mereka, entah itu hal yang baik untukku, ataupun bukan. Kalau aku selalu mengkonfrontasi setiap orang dan mengatakan apa yang salah pada setiap dari mereka, pastinya bakal gawat kan? Lagipula, aku sadar bahwa setiap orang punya sifat dan karakter masing-masing, terlepas dari apakah karakter mereka cocok denganku atau tidak.

Tapi, dibawah tekanan seperti kelelahan fisik dan mental di bulan Maret ini, sadar tidak sadar, terkadang topeng yang kita kenakan bisa "lepas" dari tempatnya. Terkadang, aku yang biasanya santai dengan nilai ujianku, bisa tiba-tiba shock dengan nilai yang kurang memuaskan itu. Aku yang biasanya mencoba untuk ramah dengan semua orang, bisa tiba-tiba sinis.

Aku gak bilang kalau aku yang kalian lihat selama ini "palsu", nggak sama sekali. Tapi lebih kepada aku yang menahan diriku untuk gak berbuat sesukanya. Kalau kalian melihat aku sebagai seseorang yang pendiam, itulah aku. Kalau kalian melihat aku sebagai seseorang yang ramah dan bersahabat, itu juga diriku. Kalau kalian melihat aku sebagai seseorang yang jutek, itu juga aku.

Lewat post kali ini juga aku bukannya ingin menulis bahwa kita harus memasang topeng dan tidak menjadi diri kita sendiri, bukan itu maksudnya. Tapi lewat post ini, aku pengen nulis bahwa kita harus berusaha untuk menjadi seorang pribadi yang baik dimata setiap orang, karena itu akan sangat baik jika kita bisa menyesuaikan diri kita dengan orang-orang disekitar kita. Jika kita sedang bersama orang yang ceria, berusahalah untuk ikut bersenang-senang dengan mereka. Jika kita sedang bersama orang yang serius, berusahalah untuk ikut diam dan menghargai privacy mereka.

Tapi hal terpenting dan yang tidak boleh dilupakan adalah, agar kita tetap bersikap sesuai dengan prinsip-prinsip yang kita anut dan kita anggap benar. Jangan sampai dalam usaha kita untuk menjadi baik bagi semua orang, kita sampai menyangkal sifat diri kita sendiri, dan membiarkan sifat kita ditentukan oleh orang lain.

Intinya, sembunyikanlah sifat buruk itu jauh dalam dirimu, dan berusahalah untuk menunjukkan dirimu yang baik kepada semua orang, seperti abu kusam yang terlihat bagai salju putih cemerlang, ash like snow. Cheers. :)


kudakechitta kakera ni kizutsuku tabi
tozasareta boku no kokoro wa
tsuyoku naru koto o erande
koko made kitanda

( Every time the scattered broken pieces cut me, 
Deep down in my closed heart,
I chose to grow stronger
And I came this far)

Ash Like Snow - The Brilliant Green


Comments

Popular Posts