A Wimp's Dream

Yo everyone! Welcome to my first post in 2016 yaaaay!!! XD

Di tahun 2016 ini, aku akan memasuki sebuah fase baru dalam hidupku, fase yang disebut-sebut "neraka" oleh sebagian besar mahasiswa kedokteran di Indonesia... koas. Coba aja, setiap kali kita nanya ke kakak kelas soal pengalaman mereka di koas, nggak ada satupun yang bilang "Koas seru kok! Kamu bisa belajar banyak hal, bisa dapat teman-teman dan pengalaman baru!", atau berbagai iming-iming lainnya bahwa koas itu sesuatu yang menyenangkan. Jawaban mereka nggak akan jauh-jauh dari "Mati dah lu". 

Katanya koas itu adalah sebuah masa-masa penuh penderitaan, dimana kita bisa nggak tidur demi jaga malam atau seabrek tugas yang menumpuk. Masa-masa dimana kita harus tahan dicaci maki oleh seluruh jajaran rumah sakit tempat kita koas mulai dari kepalanya hingga ke tukang parkir rumah sakit. Masa-masa dimana teman dekat kita bisa menjadi musuh, dan yang pacaran pada rentan putus, pokoknya koas itu nggak ada asyik-asyiknya lah.

Terus terang aja, aku selalu takut untuk menyambut sebuah perubahan besar dalam kehidupanku, meskipun aku udah mengalaminya berulang-ulang selama 21 tahun ini. Mulai dari saat aku pindah ke Malang untuk SMA, atau ke Tangerang untuk kuliah, semuanya sudah berhasil kulewati dengan cukup baik. Tapi tetap aja, pikiran-pikiran nggak baik bertumpuk semakin banyak dalam otakku seiring dengan semakin dekatnya hari pertamaku masuk koas.

"Aduh, gimana kalau aku bikin salah di rumah sakit?", "Aduh, kuat nggak ya nanti jaga malam?", "Aduh, gimana kalau dokter seniornya galak?", "Aduh, nanti bakalan berantem nggak ya sama teman-teman sekelompok?", "Aduh, gimana kalau nanti digodain pasien skizofrenia? *gangguan jiwa*", dan segudang kekhawatiran lain mulai dari yang logis sampai yang absurd.

Tapi kali ini, aku selalu berusaha kuat, dan berulang kali mengatakan kepada diriku sendiri, "Jangan cemen lah!". Dimanapun akan ditempatkan nanti, dengan siapapun, di stase apapun, jangan kebanyakan ngeluh, dan selalu lakukanlah yang terbaik, toh cepat atau lambat aku harus melewati semuanya jika memang ingin menjadi seorang dokter. Aku merasa mantra ini cukup ampuh untuk diriku, karena aku nggak mau mengakui diriku sendiri sebagai pribadi yang "cemen", yang selalu mau mencari yang enak dan nggak mau berjuang.

Aku juga berusaha menyemangati diriku sendiri dengan sebuah impian. Ketika masih menjadi mahasiswa kedokteran, aku suka membaca buku CaDo-CaDo (Catatan Dodol Calon Dokter) series tulisan dr. Ferdiriva Hamzah, Sp.M, dan Koas Racun series karya dr. Andreas Kurniawan yang menceritakan pengalaman-pengalaman unik dan kocak yang beliau-beliau alami baik selama koas maupun setelah menjadi dokter. Waktu itu, aku selalu berpikir apakah aku bisa seperti mereka, menerbitkan karya yang terinspirasi dari pengalamanku selama berkecimpung di dunia medis.

Akhirnya sebentar lagi aku akan mulai koas, dan akan berhadapan dengan pasien-pasien sesungguhnya sebagai seorang dokter muda. Aku akan berusaha mencari cerita menarik dalam keseharianku di koas, yang akan kukumpulkan dan kujadikan tulisan, untuk kemudian kukirim ke penerbit jika memang kurasa cukup menarik untuk dijadikan sebuah buku. Tolong doakan agar hal ini bisa terwujud ya? Demi memberikan jawaban yang bisa meningkatkan antusiasme teman-teman yang akan menjalani koas, juga untuk teman-teman yang bertanya-tanya seperti apa kehidupan seorang koas itu. ;) 

Oke, sekian dulu untuk tulisan kali ini. Mungkin selama koas nanti aku nggak bisa terlalu banyak menulis di blog ini karena sebagian besar tulisanku akan kusimpan untuk proyek buku yang akan kumulai, tapi semoga aja aku masih bisa menulis sesekali disini. Akhir kata, dimanapun teman-teman berada dan dalam bidang apapun teman-teman berkecimpung, ayo kita sama-sama selalu melakukan yang terbaik, dan nggak menjadi pribadi yang cemen dihadapan setiap masalah. ;)

Cheers. :)

Image courtesy from: http://g02.a.alicdn.com/kf/HTB1ldD1IFXXXXagXXXXq6xXFXXX6/220095343/HTB1ldD1IFXXXXagXXXXq6xXFXXX6.jpg

Comments

Popular Posts