The Ride to Happiness

Yo everyone! Saat ini kita sudah hampir menginjak bulan terakhir di tahun 2016, yang berarti sekarang adalah waktu yang tepat untuk melihat kembali perjalanan kita di tahun ini, dan merencanakan hal-hal yang akan kita lakukan untuk menutup tahun 2016 tanpa penyesalan.

Dalam kasusku, tahun 2016 adalah tahun yang penuh dengan perubahan, terutama karena di tahun inilah aku memulai kehidupan per-koas-anku sebagai bagian dari perjalanan menjadi seorang dokter. Nggak terasa, aku sudah menjalani proses ini selama hampir satu tahun, yang berarti masih ada 10 bulan lagi yang harus kulalui untuk menyelesaikan pendidikanku di koas.

Kehidupan koas itu nggak mudah. Bangun pagi untuk melakukan pemeriksaan berkala pada pasien, kurang tidur demi menyelesaikan tugas dan jaga malam, rasa tegang menghadapi dokter-dokter senior, serta berbagai kegelisahan lain telah menjadi pemandanganku saat terjaga dan mimpi-mimpiku saat aku terlelap.

Keseharian yang begitu monoton membuatku merasa jenuh, dan satu-satunya yang bisa kujadikan kambing hitam adalah koas. Karena koas aku kehilangan banyak tenaga untuk melakukan hobiku. Karena koas aku kehilangan banyak waktu untuk berkumpul bersama teman-teman terdekatku. Karena koas aku kehilangan banyak kesempatan untuk memperluas pergaulanku. Karena koas aku kehilangan kebahagiaanku.

Hingga beberapa saat lalu terpikir olehku, bahwa kenapa aku harus menggantungkan kebahagiaanku, yang merupakan milikku sendiri, pada hal-hal lain? Menggantungkan kebahagiaanku pada waktu, pada hobi, pada uang, pada keberadaan orang-orang lain disekitarku. 

Take them all away, then what am I? 

Apa yang kusebutkan diatas memang mendatangkan kebahagiaan, namun bagiku, kebahagiaan terutama datang dari hati kita yang dapat menerima keadaan sesulit apapun dengan terbuka. 

Saat ini aku sedang menaiki sebuah mobil bobrok tanpa tempat peristirahatan sepanjang perjalanan bernama "koas", dan hanya ini yang bisa kugunakan untuk mencapai tempat tujuanku, sebuah kota bernama "dokter". Perjalanan ini pasti penuh keluh-kesah, pasti penuh kegelisahan, kesedihan, penderitaan, bahkan penyesalan. 

Namun aku akan berusaha untuk menerima semuanya, karena penerimaan adalah sumber kebahagiaan, dan kebahagiaanku akan kugantungkan pada diriku sendiri.

Happiness is letting go of what you think life is supposed to look like, and celebrating it for everything that is. - Mandy Hale

Cheers. :D

Image courtesy from: https://img1.etsystatic.com/130/1/11270326/il_340x270.923807419_cpfy.jpg

Comments

Popular Posts