Rivers in the Desert

Yo everyone! Setelah sekian lama ngga nulis, akhirnya aku punya waktu untuk kembali menulis dan membersihkan debu yang udah melekat di blog ini karena terlalu lama nggak diurus. Aku baru saja menyelesaikan salah satu bagian besar dari kehidupan koasku, dan ditengah liburan singkat yang akhirnya kudapatkan, aku bisa kembali menuangkan isi pikiranku dalam tulisan ini.

Meskipun disebut bagian besar, jadwalku di stase ilmu penyakit dalam yang baru saja kulewati bisa dibilang cukup senggang dibanding beberapa bagian lain, sehingga aku masih memiliki cukup waktu untuk beristirahat, dan sedikit bersenang-senang. Intinya, aku menjalani masa koas-ku di stase penyakit dalam dengan cukup menyenangkan.

Santai.

Ngomong-ngomong hidup santai, menurutku hidup itu bisa disebut santai kalau nggak ada sesuatu yang menjadi target kita. Nggak ada sesuatu untuk dituju, atau dikejar. Atau mengejar. Kayak deadline.

Menjalani satu hari hanya untuk menyongsong hari yang berikutnya. Makan hanya untuk sekedar kenyang. Tidur hanya untuk sekedar merasa lebih segar. Semuanya bisa dilakukan dengan tenang tanpa ada target yang memaksa kita untuk bekerja lebih keras untuk memenuhinya.

Kupikir, hidup seperti itu akan sangat menyenangkan. Menjalani keseharian tanpa beban, melepas diri dari segala tanggung jawab, dan bisa melakukan apapun yang kita inginkan dengan waktu yang terasa tak ada habisnya.

Bebas.

Dan sejujurnya, memang terasa seperti itu. Entah apa karena akhirnya aku seperti menemukan oasis ditengah kesibukanku, tapi hari-hari yang kujalani dengan santai itu sungguh refreshing *karena kata "menyegarkan" terdengar aneh*. Kegiatan-kegiatan yang aku senangi semuanya dapat kulakukan tanpa halangan. Jalan-jalan, ayo. Makan enak, hajar. Begadang, siapa takut? Cosplay, maju terus!

Tapi belakangan ini, aku mulai menyadari bahwa hidup seperti itu terasa... kosong. Setelah pergi ke tempat yang ingin kutuju, lalu apa? Setelah menikmati makanan yang kusuka, lalu apa? Air oasis yang menyegarkan itu mulai terasa hambar setelah dahagaku dilegakan. 

Bukankah justru karena kita manusia yang terbelenggu oleh rantai rutinitas dan kesibukan, maka waktu untuk bersantai itu akan menjadi lebih berharga? Bukankah justru karena kita dipenjara oleh keterbatasan, maka kebebasan itu akan menjadi lebih bernilai? 

Setelah cukup menikmati suatu oasis di perjalanan panjang, aku kembali membawa langkahku yang meski berat, dapat membawaku ke tempat tujuanku nantinya. Hingga itu, beberapa perhentian di oasis-oasis lainnya juga tidak buruk, kan?

Cheers. :)

When a cool drop of water's all I need
Gotta clear my head of anger and greed
A place to refresh heart and mind, 
Can I find some time in? 
- Rivers in the Desert ( Inaizumi Lyn)

Image courtesy from: http://bashoh.com/wp-content/uploads/2013/07/ubarilake01.jpg

Comments

Popular Posts