DEAD OR ALIVE - SILENT SCREAM

Yo everyone! Setelah berlibur sejenak, aku kembali ke kehidupan koas yang sesungguhnya, dimana kekuatan fisik dan mental kembali diperas, dan waktu luang untuk beristirahat atau menikmati hobi menjadi begitu berharga. Sejujurnya, saat ini aku mungkin sedang berada di stase terberat yang pernah kulewati saat koas, dengan kurang lebih 10 jam kerja selama 6 hari dalam seminggu, belum termasuk jaga malam, dan tugas-tugas serta ujian yang harus kukerjakan. Jadi disinilah aku, akhirnya kembali punya waktu untuk menulis sesuatu di kanvas pikiranku yang sudah mulai berlumut ini.

"Hey, kok judul tulisan ini METAL banget ya? Serem-gothic-emo-punky gimanaa gitu."
"Terus kok kayaknya pernah ngelihat tulisan ini di suatu tempat ya? Dimana ya?" *clue diakhir post ini*

Sesuai judulnya, dalam tulisan ini aku ingin mengajak teman-teman semua untuk bicara mengenai kematian. Nggak, nggak, ini bukan tulisan horor supranatural dengan arwah-arwah penasaran atau pembunuh psikopat, tapi tulisan horor dalam artian yang sebenarnya. >:3

Dalam film-film, seringkali disaat ada adegan kematian seorang tokoh, diperlihatkan tokoh yang sekarat menggenggam tangan orang dekatnya, mengucapkan kata-kata terakhir, kemudian meninggal dengan menutup mata dalam damai, bahkan terkadang dengan senyuman. Sepanjang perjalanan yang sedang kutempuh, aku telah melihat cukup banyak kematian dan terkadang, ia tidak datang seindah yang digambarkan dalam karya-karya seni tersebut.

Pasien yang meninggal di rumah sakit atau puskesmas nggak sedikit, dan nggak sedikit pula diantara para almarhum yang meninggalkan dunia ini dalam kesendirian dan kesedihan. Ada yang menutup mata saat keluarga yang menemani sedang pergi membeli makanan untuk mereka, ada yang melanjutkan tidur mereka hingga ke rentang yang abadi, ada yang langsung melangkah ke kehidupan selanjutnya tanpa sempat meninggalkan apapun di dunia fana, ada yang dengan terpaksa menjadikan teriakan atau erangan kesakitan sebagai kata-kata terakhir mereka.

Tapi percayalah, yang paling menyedihkan adalah apabila teriakan-teriakan tersebut tertelan dalam diam. Kita tidak tahu apa mereka pergi dalam damai atau dengan rasa sakit yang luar biasa. A silent scream. 

Menjadi saksi dari kepergian-kepergian tersebut telah menjadikanku terbiasa dengan kematian, sangat terbiasa. Bahkan terlalu terbiasa. Bertekun dalam dunia kesehatan membuatku semakin sadar bahwa ada keadaan-keadaan tertentu yang "medically not favorable", dan bahwa maut bisa datang menjemput kapan saja. Dan karena pemikiran diatas, aku jadi mempertanyakan nilai kemanusiaan dalam diriku sendiri. Apa mungkin aku telah menjadi makhluk tak berhati yang menganggap bahwa kematian itu tak lebih dari sekedar jantung yang tidak berdetak dan sebuah garis lurus pada tampilan elektrokardiogram?

Tapi seiring berjalannya waktuku sebagai seorang tenaga medis, aku jadi bisa menemukan sesuatu dibalik semua itu. Kalau kepergian seorang pasien menjadi sebuah dorongan bagiku untuk berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik bagi semua orang yang menderita suatu penyakit. Memberikan apa yang dibutuhkan oleh pasien untuk mempertahankan kehidupan mereka, dan apabila waktunya telah tiba bagi mereka untuk meninggalkan dunia ini, aku bisa memberikan kelegaan untuk pihak yang meninggalkan, dan ketegaran bagi pihak yang ditinggalkan.

Tugasku dan para tenaga medis lainnya yang hingga saat ini masih bernafas, dan diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu di jembatan antara hidup dan mati, adalah untuk melakukan yang terbaik demi kelangsungan hidup seseorang di dunia, dan kemudian memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam kepergian seseorang setelah mereka dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Berat. Aku membuat tulisan ini dengan beban dari setiap mata yang telah menutup didepanku, hembusan nafas terakhir yang telah kudengar dengan telingaku, dan setiap denyut nadi yang telah berhenti saat menyentuh jari-jariku. Dan dengan tulisan ini pula aku ingin berterima kasih karena semua kepergian itu telah menjadikanku diriku yang sekarang.

Cheers. :)

P.S. Judul tulisan ini diambil dari kata-kata yang tertempel pada pakaian salah seorang karakter dari Final Fantasy XV


Comments

Popular Posts