Spicy Chocolate

Yo everyone! Baru-baru ini, negara kita mendapat sebuah kejutan yang mengundang banyak komentar dari berbagai kalangan. Bukan, bukan kasus politik atau yang berbau SARA. Tapi soal munculnya ayam goreng yang dipadukan dengan saus coklat pedas! Mungkin memang sebelumnya sudah pernah ada yang menyajikan menu seperti ini di Indonesia, tapi baru kali ini ayam goreng saus coklat menjadi penguasa di banyak berita media sosial. 

Banyak pihak yang mendadak seakan-akan menjadi seorang ahli kuliner dan menuliskan review mengenai makanan fenomenal ini. Sayangnya, sebagian besar review yang kubaca bernada negatif, hingga menyarankan pembacanya untuk tidak mengkonsumsi si ayam saus coklat pedas. Nggak sedikit juga yang terlebih dahulu meminta pendapat orang lain sebelum mencobanya.

Tapi, yang ingin kubahas adalah banyak juga yang tidak ingin mencoba menu ini karena "takut ngga cocok", "pasti aneh", apalagi "kata orang ngga enak". Sekali lagi, KATA ORANG. Padahal nyoba aja belum, dan nyobain itu ngga bakal mencelakakan siapapun kok. Kalau suatu menu bisa dipasarkan di waralaba restoran yang terkenal, maka pastinya menu tersebut sudah melewati berbagai uji kualitas yang memastikan bahwa menu tersebut memang layak dipasarkan, apalagi dimakan. Enak ngga enak mah soal selera.

.......

Nggak, nggak. Aku sama sekali ngga bermaksud, dan ngga dibayar buat memasarkan ayam saus coklat pedas ini kok.

Cerita kedua, aku ingin membagikan sebagian kecil dari percakapanku dengan seorang teman. Saat itu, kami sedang membicarakan mengenai pilihan karir. Aku menanyakan padanya kenapa ia tidak ingin mendaftar ke suatu perusahaan ternama, dimana dengan kemampuan dan koneksinya ia memiliki masa depan yang cukup cerah disana. Jawabannya cukup membuatku terkejut.

"Nggak ah, gue udah tahu orang disana kayak apa. Pasti ngga enak kerja disitu, baru denger aja udah males gue."

Udah melihat kesamaan diantara kedua cerita diatas? 

Yak, cerita diatas merupakan sedikit contoh bahwa terkadang, kita terlalu cepat menghakimi sesuatu. Karena kata orang-orang, atau rasa takut, atau sekedar asumsi pribadi, kita terkadang cenderung membentuk "antipati" terhadap suatu hal. Padahal, apa yang dirasakan oleh orang lain belum tentu berlaku untuk kita. Racun untuk orang lain bisa menjadi madu untuk kita. Selama itu tidak akan merugikan diri kita sendiri dan orang lain, membuka mata dan mencoba suatu hal baru bukanlah hal yang buruk, kok. Enak nggak enak, menyenangkan atau nggak, itu soal belakangan. Lebih baik menyesal karena mencoba daripada menyesal karena tidak mencoba, kan? ;)

Ah, tapi pastinya prinsip ini tidak boleh diaplikasikan untuk hal-hal yang sudah pasti merugikan ya! Misalnya mencoba merokok, atau mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman keras, atau... nyoba-nyobain banyak orang untuk dijadikan pacar! Bedakan ya, bedakan! Bukan bedakan "memakai bedak" lho ya! #jayus

Cheers. :)

P.S. Ayam saus coklat pedas itu enak lho! Cobain deh! 

Image courtesy from: http://www.today-life.com/images/sokolata-me-tsili_sm.jpg

Comments

Popular Posts