St. Peter Baseball Club

Fuwah~, pagi semua! Aku bikin tulisan ini disebuah pagi yang cerah di hari libur, dengan udara yang sejuk dan matahari yang bersinar cukup terang. Di hari-hari kayak gini, salah satu kegiatan paling menyenangkan dan bermanfaat untuk dilakukan udah pasti olahraga kan? Dalam tulisan kali ini, aku pengen nulis sedikit tentang sebuah olahraga yang kusukai, yaitu baseball. Baseball? Yep, baseball, olahraga yang di Indonesia seringkali diidentikkan dengan kasti.

Kesukaanku terhadap baseball dimulai sewaktu aku masih kelas VII SMP. Waktu itu, aku iseng membeli sebuah komik yang judulnya Mr. Fullswing, sebuah komik yang bercerita tentang baseball. Seperti anak kecil pada umumnya, komik itu benar-benar menginspirasi-ku untuk mulai main baseball. Pasti sering dengar kan anak kecil bilang "Aku Superman!" ato "Aku Ranger Merah!" gitu? Waktu itu ya aku gak beda jauh dari mereka, mengidolakan tokoh-tokoh di komik itu dan pengen ngikutin mereka, yaitu dengan main baseball.

Keinginanku untuk mencoba main baseball akhirnya bisa terlaksana saat aku menemukan lapangan baseball *yang sebenarnya lapangan softball* di kampung halamanku, Pontianak. Waktu aku kesana sama adik kembarku, kami bertemu dengan atlet baseball dari tim Kalimantan Barat, kami memanggilnya Bang Irsan. Sejak hari itu, setiap hari Kamis sore pukul 15.00, aku dan adikku selalu ke lapangan itu untuk berlatih bersama Bang Irsan.
Suatu hari, Bang Irsan menawarkan kalo kami bisa bikin tim asalkan anggotanya cukup. Aku dan adikku pun kemudian dengan gencar mengajak teman-teman di sekolah kami, SMPK Santu Petrus, untuk mencoba olahraga ini, salah satu caranya yaitu dengan metode yang sama dengan yang membuat kami ingin main baseball, Mr. Fullswing. :p

Pada saat kami kelas VIII, kami yang berlatih baseball dari SMPK Santu Petrus sudah lebih dari 9 orang, jumlah yang sudah melebihi jumlah 1 tim. Namun, saat itu juga Bang Irsan yang selama ini melatih kami harus pindah keluar kota karena masalah pekerjaan. Untungnya, ada seorang lagi anggota tim Kalimantan Barat yang berkenan untuk melatih kami, namanya Bang Anto. Tak lama setelah berlatih bersama Bang Anto, Bang Anto menawarkan pada kami untuk membuat seragam tim. Kami semua begitu bersemangat, karena akhirnya kami akan punya sesuatu yang menunjukkan kesatuan tim kami. 1 bulan setelah penawaran itu, seragam tim kami selesai, dan St. Peter Baseball Club resmi terbentuk. T^T *terharu*

Suatu hari, Bang Anto mengumpulkan kami. Beliau berkata, bahwa tim kami memerlukan seorang kapten. Dan aku gak tau kenapa, tanpa voting dan apapun, aku yang terpilih sebagai kapten tim ini. Jadi kapten itu sulit, apalagi kalau yang dipimpin itu teman-teman sebaya, pasti gak ada yang mau dengar, haha. Mungkin gara-gara itu juga, aku dapat julukan aho taichou *kapten bego* dari teman-temanku. Kami juga ketambahan seorang dan satu-satunya anggota wanita, yang juga merangkap sebagai manager tim kami. Intinya, tim kami semakin ramai dan menyenangkan. :)

Nah, pada akhir semester 2 kelas VIII, kami ditawari oleh Pak Dedy *yang kayaknya boss pelatih disana* untuk mempromosikan baseball ini ke sekolah kami, dengan kata lain, jadi ekstrakurikuler. Kami semua begitu antusias, dan segera menghadap kepala sekolah kami, Bu Natalia, untuk membicarakan hal ini. Setelah beliau berbincang-bincang dengan kami dan Pak Dedy, beliau setuju untuk menjadikan baseball sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah kami.

Di tahun ajaran baru, kami mendapat beberapa anggota tambahan. Kami pun mulai mengikuti pertandingan-pertandingan baseball junior di kota kami, meskipun kami gak pernah jadi juara. Tapi, kami tetap menikmati semua itu sebagai 1 tim yang mencucurkan keringat di lapangan yang sama. Mungkin ini yang disebut masa muda kali ya? XD

Tapi, saat SMA, aku harus pindah ke Malang, dan meninggalkan teman-temanku serta baseball. Jabatan kapten pun kuserahkan kepada salah satu temanku. Tidak hanya aku, banyak juga diantara kami yang pindah keluar kota untuk melanjutkan studi. Ditambah lagi, karena Bu Natalia pensiun dari jabatannya, ekstrakurikuler baseball harus ditiadakan karena kebijakan kepala sekolah yang baru. Padatnya kegiatan kami pun semakin mengurangi waktu kami untuk main baseball, dan hingga saat ini, St. Peter Baseball Club "mati suri".

Di masa-masa setelah UN kayak gini, aku yang akan pulang ke kampung halamanku nanti akan mencoba buat bangkitin klub ini, meskipun hanya sama teman-teman dekatku, dan gak semua bisa bergabung lagi disini. Karena lewat baseball inilah, aku bisa bertemu dengan teman-teman dekatku yang masih berhubungan baik denganku sampai sekarang. Baseball-lah yang mempertemukan kami semua. Baseball ini juga yang mengubah hidupku, yang semula hanya seorang anak rumahan yang hobinya cuma malas-malasan di ruangan ber-AC, menjadi seseorang yang mengerti pentingnya persahabatan, kerja sama, kepemimpinan, tanggung jawab, dan bagaimana rasanya menang, juga kalah. Thank you St. Peter Baseball Club.. :')


Comments

Popular Posts