BENCI Itu "Benar-benar Cinta"

Buat para remaja galau, kali ini aku bakal ngasih 1 post yang semoga bisa membuat kalian berpikir dan jadi lebih baik. Posting kali ini mungkin bakal lebih berat dari biasa, dan aku harap semoga kalian gak bosan baca tulisan ini.

Kita para remaja adalah anak-anak yang lagi dalam masa menuju kedewasaan. Dalam perkembangan ini, sadar atau nggak, kita cenderung berpikir untuk jadi lebih mandiri, ngelakuin semuanya sendiri. Hal ini bikin kita jadi sombong dan ngerasa kalau kita nggak butuh lagi nasihat dan masukan, terutama dari orang tua.

Coba ingat-ingat lagi, berapa dari antara kita yang pernah ngalamin percakapan kayak gini sama orang tuanya:

Ortu: Nak, kamu nggak boleh kayak gitu, nggak bagus.
Anak: Aah, nggak usah ngurusin aku terus deh Pa/ Ma. Aku kan udah gede.


Suatu kali, kita terjerumus ke suatu hal yang salah, misalnya narkoba atau free sex. Baru deh saat itu kita menyesal nggak nurutin nasihat orang tua kita. Apalagi kalau sampai ketahuan. Kita udah benar-benar buang muka orang tua kita, dan nyia-nyiain segala sesuatu yang udah dilakukan orang tua buat kita. Dan setelah itu, apa yang akan dilakukan orang tua kita? Semua orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Percayalah, setelah kita ngelakuin itu pun, orang tua kita akan tetap memaafkan kita. 

Ketika kita dikasih kebebasan dan tanggung jawab oleh orang tua, gabungkanlah 2 hal itu, jadikanlah apa yang diberi orang tua kita itu sebagai suatu kebebasan yang bertanggung jawab. Kalau kita dikirim keluar kota untuk sekolah, sekolah-lah dengan benar. Di saat orang tua nggak ada dan nggak ada siapa-siapa yang ngawasin kita, kita diberi sebuah kebebasan untuk ngelakuin apapun yang kita mau. Nah, akan kita gunakan untuk apa kebebasan itu?

Kalu dinasihatin orang tua tentang kebebasan itu, kita seringkali mikir "Ini kan hak-ku, kenapa orang tua yang sewot?", baru deh setelah kita gunain kebebasan kita dengan nggak benar, kita minta pengampunan dari orang tua... Di saat itu, ketika semua orang yang tahu apa yang kita perbuat membenci dan menjauhi kita, ada satu yang akan menerima kita apa adanya, yaitu keluarga.

Nah, kalau kita berbuat salah dan dimarahi orang tua, pikiran lain yang sering muncul itu kalau "orang tua-ku benci sama aku". Karena merasa orang tua benci sama kita, kita juga biasanya bakal ikut-ikutan benci sama mereka. Ini yang repot, karena kita pasti nggak mau berurusan sama orang yang kita benci kan? Waktu orang tua ngajak kita ngomong nggak kita tanggapin, waktu orang tua ngajak kita makan nggak kita temenin... pasti kita udah buat orang tua kita ngerasa kesepian...

Ayolah teman-teman, lakukanlah yang terbaik untuk orang tua kita. Mau umur kita berapapun dan kita sampai se-dewasa apapun, kita tetaplah anak kesayangan mereka yang akan tetap mereka perhatikan dan mereka sayang-sayangi, juga akan mereka nasihati dan marahi kalau kita salah. Gimanapun juga, orang tua kita udah hidup lebih lama dari kita, dan pengalaman hidup mereka pasti jauh lebih banyak juga dari kita. Apa mau tunggu mereka udah nggak ada baru mau menyesal karena nggak pernah membalas segala kebaikan mereka buat kita???

Kalau ada yang marahin kita, janganlah berpikir kalau mereka benci sama kita. Mereka marah itu justru karena mereka sayang sama kita. Itu bentuk kasih sayang mereka untuk kita, cuma kita aja yang nggak bisa nangkap apa arti dari perbuatan mereka itu. Hal ini nggak cuma berlaku buat orang tua, tapi juga buat kakak, adik, keluarga, teman-teman, dan semua orang yang ada disekitar kita.

Semoga post ini bisa membuat kita semua berpikir untuk nggak langsung men-judge jelek segala nasihat dan amarah yang diberikan buat kita, karena itu semua demi kebaikan kita sendiri. Percayalah kalau mereka tidak membenci, tapi benar-benar mencintai kita semua. Cheers. :)




Comments

Popular Posts