Wings of Freedom

Hiyaaa, yo everyone! Sorry karena tulisan bulan Agustus ini sedikit terlambat. Belakangan ini aku lumayan sibuk di kuliah, ngurus2 kos baru karena baru pindahan, juga sedikit mengalami writer's block. Cuma 1 hari kok telatnya, semoga dengan keterlambatan ini teman-teman semua bisa menikmati tulisanku kali ini. :D

Ok, bulan Agustus kemarin, FK UPH tempatku berkuliah sudah memulai semester baru. Bagi sebagian mahasiswa disana, mungkin yang mereka anggap baru dari semester ini hanyalah mata kuliah baru, dosen baru, adik-adik mahasiswa baru, dan uang kuliah yang baru. (T^T)

Tapi, bagiku dan mungkin beberapa mahasiswa lain, dalam semester baru ini bukan hanya kehidupan perkuliahan yang mengalami perubahan, tapi juga kehidupan pribadi. Misalnya seperti aku. Tahun pertamaku berkuliah di UPH kuhabiskan dengan tinggal di asrama, namun mulai tahun ini *dan semoga hingga aku lulus nanti*, aku tinggal di kos yang lebih dekat dengan kampusku. Inilah perubahan pertama yang harus kualami.

Perubahan kedua adalah sarana yang kugunakan untuk pergi ke kampus. Karena di asrama dulu para penghuninya dilarang untuk membawa kendaraan pribadi, aku selalu berangkat ke kampus dengan angkutan umum. Namun, setelah pindah, karena daerah kos-ku yang masih baru dan aku jarang ngeliat angkot ngetem disekitar sini, aku akhirnya mulai membawa kendaraan pribadi untuk setiap aktifitasku.

Perubahan ketiga yang juga cukup signifikan adalah perubahan aturan. Aturan di asrama tempat tinggalku dulu jauh lebih banyak daripada kos-ku yang sekarang. Ada jam doa, jam malam yang termasuk awal, dll. Kalau di kos, aturan itu tetap ada, namun sangat longgar dibandingkan aturan-aturan di asrama. Misalnya, kalau di asrama jam 10 udah nggak boleh keluar, kalau di kos, aku masih bisa keluar malam jam 10 untuk jalan ke LAWSON *nama minimarket*. Intinya, kehidupan perkuliahan-ku yang sekarang jauh lebih bebas dibandingkan dulu. :D

Yah, dari apa yang kutulis diatas, memang kelihatannya menyenangkan ya. Tapi, percayalah, yang namanya perubahan itu, bakal sulit di awalnya. Ketika aku mulai menginjakkan kaki lagi di Karawaci setelah liburan panjang selama 3 bulan, aku benar-benar nggak bisa ngerasa tenang. Banyak banget pikiran-pikiran negatif yang berputar-putar dalam otakku.

"Kos-nya berisik gak ya?" "Kos-nya bersih gak ya?" "Nyaman gak ya?"
"Kalau bawa mobil ntar nabrak gak ya?" "Lecet gak ya?" "Tahu jalan gak ya?"
Tapi dibalik semua pertanyaan itu, pertanyaan besarnya adalah "Apakah kehidupan baruku ini bisa lebih baik dari yang dulu?". Kebebasan yang telah kudapatkan hilang tertelan ketakutan-ketakutanku.

Tapi, setelah 3 minggu hidup sebagai anak kos-an, aku sadar kalau pertanyaan-pertanyaan tadi hanya pikiran-pikiran negatif dalam otakku. Aku hanya takut dan pesimis kalau-kalau terjadi sesuatu yang buruk.

Padahal waktu SMA dulu aku udah pernah ngekos. Padahal sebelum bawa kendaraan sendiri aku juga udah sering berlatih di rumah. So, why be scared? Kenapa harus takut sama sesuatu yang kita udah tahu kalau kita pasti bisa melewatinya?

Aku pernah baca quote dari seseorang yang bunyinya "You are never free if you never free yourself from your own false thoughts". Kamu tidak akan pernah bebas jika tidak membebaskan dirimu dari pikiran-pikiranmu yang tidak benar.

Jadi, lawan pikiran-pikiran buruk dalam dirimu, percayalah pada kemampuan dirimu, dan terbanglah menikmati hidup ini dengan sayap kebebasan dipunggungmu.

Cheers. :)

Ryoute ni wa <<Gloria>>
Utau no wa <<Sieg>>
Senaka ni wa <<die Flügel der Freiheit>>

(Our hands hold steel blades <<Glory>>
  We sing a song of triumph <<Victory>> 
  And our back has the <<Wings of Freedom>>)

Jiyuu no Tsubasa - Linked Horizon



Comments

Popular Posts