K3.2. Sudah Merasakan Kekuatan "Mitos"

Yo everyone! Sebagai seorang dokter muda, secara tidak langsung kami diwajibkan untuk memiliki jalan pikir yang logis, dimana segala sesuatu haruslah dapat dijelaskan dan dibuktikan secara ilmiah. Namun, percaya nggak percaya, ada banyak mitos yang beredar dalam kehidupan para koas. Namanya juga mitos, jadi nggak ada pembuktian yang jelas megenai kebenarannya, tapi persentase kejadian mitos ini cukup tinggi, lho. Dalam tulisan kali ini, aku bakal membahas dua mitos yang pasti diketahui oleh sebagian besar koas di Indonesia.

Pertama, dalam suatu kelompok koas, biasanya ada yang disebut sebagai "koas pemanggil / koas bau" dan "koas penolak / koas wangi". Sesuai namanya, setiap kali koas pemanggil ini bertugas di poliklinik atau jaga malam di IGD, pasti akan ada banyak pasien berdatangan. Kalau biasanya pasien yang berobat hanya berkisar 10-15 orang dalam sehari, maka saat koas pemanggil ini bertugas, jumlah pasien hari itu bisa lebih dari 25 orang. Anehnya, kejadian ini nggak hanya berlangsung 1-2 kali, namun setiap kali dia bertugas, meskipun itu pada hari yang berbeda. 

Misalnya, pada minggu pertama dia bertugas di hari Senin, mungkin bisa dimaklumi kalau jumlah pasien agak membludak. Namun, pada minggu kedua saat bertugas di hari Rabu, jumlah pasien pun tetap sama banyaknya dengan saat dia bertugas di minggu sebelumnya, bahkan jumlah pasien di hari Senin minggu kedua ini lebih sedikit dari hari Rabu. Pernah suatu hari Sabtu saat bertugas bersama si pemanggil ini, kami yang seharusnya sudah bisa pulang pukul 11:30 pagi terpaksa baru selesai bertugas pukul 1 siang. Waktu 1 jam itu berharga banget buat senang-senang di akhir pekan tahu... :"(

Berlawanan dengan koas pemanggil yang seringkali dihindari saat tugas, koas penolak pasien adalah penyelamat waktu dan tenaga bagi koas-koas lainnya. Dengan jumlah rata-rata 15 pasien setiap harinya, kehadiran koas penolak ini bisa menurunkan jumlah tersebut hingga 1/3nya. Mungkin bakal merugikan buat preseptor, tapi kami para koas bisa bersukacita berkat talenta tersembunyi dari si penolak ini. Kalau perlu, mungkin dengan waktu tugas yang tersisa kami bisa bikin tumpeng buat syukuran karena pulang cepat.

Mitos kedua yang cukup banyak dikenal adalah soal "ngomong jorok". Ngomong jorok disini maksudnya bukan memaki-maki dengan nama-nama hewan atau dengan produk pembuangan manusia, tapi mengucapkan kata-kata yang dipercaya bisa mendatangkan pasien.

"Hari ini pasiennya sepi banget yah." "Duh, bosen nih nggak ada kerjaan." "Hari ini bisa pulang cepet nih kayaknya.", dan berbagai perkataan lain yang bernada sama. Intinya, kalimat-kalimat yang menunjukkan kalau jumlah pasien hari itu sedikit dan koas bisa pulang lebih awal. Nggak lama setelah mantra kutukan itu keluar dari mulut salah seorang anggota kelompok, datanglah perawat ruangan membawa setumpuk status pasien yang baru mendaftar untuk berobat di poliklinik... :'D

Akhir kata, sekali lagi ini cuma mitos yang beredar di lingkungan rumah sakit, khususnya dikalangan para koas. Percaya atau nggak, prevalensi kejadian yang mendukung kebenaran mitos ini cukup tinggi, hingga mungkin bisa dibuat menjadi sebuah penelitian tersendiri mengenai "Hubungan Jadwal Jaga Seorang Koas dengan Jumlah Pasien pada Hari yang Bersangkutan", atau "Hubungan Antara Omongan Jorok Koas dengan Jumlah Pasien pada Hari yang Bersangkutan", siapa yang tahu. Buat teman-teman yang sama-sama sedang menjalani masa koas, berani untuk membuktikannya? :3

Cheers. :D



Image courtesy from:
http://harrell-nowak.com/wp-content/uploads/2015/12/hospital-paperwork-harrell-nowak-e1450890841810.png

Comments

Popular Posts