A Trip of Experience part 1

Yo everyone! Di pertengahan semester kedua ini, anak-anak kelas XII pasti udah pada nyari universitas, termasuk aku dan beberapa temanku. Kami yang sama-sama pengen masuk ke FK PTN, nyari cadangan kalo seandainya kami gak keterima, dan pilihan kami jatuh ke sebuah universitas yang cukup punya nama di Surabaya. Pasukan kami terdiri dari 4 orang, aku, adikku, dan 2 orang temanku.
Perjalanan pertama kami dimulai untuk ngumpulin berkas-berkas administrasi pendaftaran. Di hari H itu, kami sama-sama kelupaan untuk ngeprint pas foto 3x4 3 lembar, jadi keberangkatan kami molor sekitar 1 jam dari jadwal. Kami berangkat jam 11.30, padahal waktu rata-rata yang harus ditempuh dari Malang-Surabaya itu sekitar 2 jam kalau gak macet, dan kantor pendaftaran mahasiswa baru universitas itu ditutup jam 3. Kami udah deg-degan sepanjang perjalanan, takut gak keburu. Mana waktu udah nyampe di Surabaya, supir travelnya salah jalan, jadinya harus muter2 dulu di sana. Alhasil, kami sampai di kantornya jam... 03.30.
Sialnya, staf yang bertugas untuk mengurus pendaftaran mahasiswa baru sudah pulang, dan kami berempat ditangani langsung oleh kepala BAAK, namanya... sebut saja Bu Wiwi *bukan nama sebenarnya*. Pertamanya, dalam kantor itu cuma ada seorang bapak-bapak kurus, tapi tiba-tiba, keluarlah sang kepala BAAK ini. Bapak yang gak tahu-menahu tentang penerimaan mahasiswa baru, dibentak oleh Bu Wiwi karena masih melayani kami yang sudah telat 30 menit dari waktu pendaftaran yang seharusnya. Akhirnya, formulir-formulir kami ditangani oleh Bu Wiwi. Tapi ternyata, kami semua kelupaan untuk me-legalisasi rapor. Kami disemprot habis-habisan oleh beliau. Kami harus lebih teliti lah, baca peraturan yang benar lah, bahkan dia juga bilang kalo kami harus tahu kalau waktu kerja dia itu cuma sampe jam 15.00 dan kami udah bikin dia kerja diluar jamnya! Si bapak kurus cuma bisa melihat kami dengan tatapan kasihan, dan sama sekali gak berdaya buat bantuin kami lepas dari cengkeraman Bu Wiwi. Ya sudah, karena kami sudah datang jauh-jauh dari Malang, paling gak kan berkas yang sudah kami bawa dikumpulkan, kami fingerscan, lalu rapor kami baru dikirim kemudian dari Malang. Tapi emang dasar Bu Wiwi ini, dengan santainya dia berkata "Apa dengan begitu saya bisa percaya kalau saudara sekalian akan mengirimkan rapor saudara kepada kami?". Bah! Akhirnya, kepergian kami ke Surabaya kali itu gak membawa hasil apa-apa. Tapi untungnya, di perjalanan pulang kami sempat pergi makan ke restoran Kwetiaw Apeng. Sedaaap~!!! >.<
1 minggu setelah itu, kami pergi lagi ke Surabaya untuk mengurus pendaftaran. Untung saja, kami tidak bertemu lagi dengan Bu Wiwi hari itu, dan pendaftaran kami berjalan dengan lancar. Setelah semuanya selesai, kami berempat pergi ke Pasar Atum. Aku yang baru pertama kali kesana tentu excited banget, dan setelah itu kami kembali ke Malang sambil menunggu hari tes masuk tiba.
Sekian dulu ceritaku, part 2 akan kusambung kapan-kapan kalo aku ada waktu, ciao! :)

Comments

Popular Posts