Challenge Day 14: A Little Detour

Yo everyone! Dalam tulisan kali ini aku pengen sedikit pamer! Dengan tampang yang biasa-biasa aja ini, aku pernah masuk majalah lho. Bahkan jadi cover boy! Cieeeh.... Nggak, nggak. Cuma pernah sekali, dan itupun karena majalah lokal SMA-ku, PADMA, saat itu sedang membuat edisi khusus untuk semua anak kembar di sekolah kami, yang waktu itu totalnya ada lima pasang. :P

Pertama kali dihubungi untuk dimuat dalam majalah ini, aku merasa sangat nggak tertarik. Selain memang nggak terlalu suka difoto, aku juga merasa bahwa nggak ada hal yang benar-benar bisa dibanggakan untuk ditulis di majalah. Selain itu, semua pasangan kembar yang lain membawa perbedaan masing-masing, misalnya ada satu yang hobi olahraga dan kembarannya lebih tertarik ke bidang seni. Mereka membawa cerita yang menarik ke dalam artikel majalah tersebut. Sedangkan aku dan saudara kembarku, yang memang saat itu hampir selalu menyukai hal yang sama, cuma membawa sebuah perbedaan yang menurutku sangat cemen dan maksa dibanding yang lain. Warna favorit. Aku menyukai warna merah, dan kembaranku menyukai warna hijau.

Tapi, setelah menjalani proses interview dan photoshoot, semuanya terasa cukup menyenangkan. Banyak juga pengalaman-pengalaman baru yang kudapat, seperti dirias sebelum pengambilan foto, dan berkenalan dengan pasangan anak kembar yang lain. Terlebih lagi, semua rasa malas dan bosan tersebut terhapus oleh kepuasan yang kudapat saat melihat hasil jadi majalah tersebut. Kualitas foto-fotonya begitu jernih, bahasa yang digunakan begitu baik dan jelas, isi dari wawancara pun tidak ada yang terlalu dilebih-lebihkan.

Majalah PADMA dari sekolah kami ini bisa berhasil dengan sedemikian menarik berkat salah satu divisi dari OSIS sekolah kami, yaitu Seksi Jurnalistik, atau yang biasa kami sebut dengan Sie 5. Sayang, karena saat itu aku belum menemukan kesenangan dalam menulis dan fotografi, sehingga ketika bertugas sebagai pengurus OSIS, aku masuk kedalam Sie 4 yang bertugas mengkoordinasi program-program olahraga di sekolah kami, termasuk mengadakan pertandingan dengan sekolah-sekolah lain.

Bukan berarti aku menyesal masuk Sie 4 lho, nggak sama sekali. Aku menikmati setiap program kami, juga cukup senang dengan anggota-anggota se-divisiku. Hanya saja terkadang aku berpikir, kalau saat itu aku udah suka dengan kegiatan jurnalistik, apa aku akan mendaftar ke Sie 5 aja? Dan seandainya aku mendaftar ke Sie 5, apa aku akan diterima? Dan jika aku diterima menjadi anggota Sie 5, apa aku akan menikmati waktu-waktuku di OSIS seperti saat aku berada di Sie 4?

Menemukan jalan yang tepat untuk diri kita secepat mungkin memang penting, tapi terkadang, kalau kita belum punya sesuatu yang benar-benar kita tekuni, hal itu berarti kita bisa mencoba hal-hal lain dalam rangka mencari passion kita tersebut, kan? Meskipun akhirnya nanti jalan yang kita lalui tersebut ternyata nggak cocok untuk kita, paling nggak jalan tersebut membawa kita lebih dekat ke jalan yang lebih sesuai untuk kita. Dan yang terpenting, nggak ada yang perlu disesali dalam setiap langkah yang kita ambil, karena untuk setiap jejak yang kita tinggalkan, kita juga membawa sebuah pelajaran baru seiring kita melangkah maju.

Cheers. :D

Image courtesy from: http://i.kinja-img.com/gawker-media/image/upload/qsay2d2bvlwlddmddd4c.jpg

Comments

Popular Posts