Challenge Day 2: Back Home! Back Home!

Yo everyone! Dalam tulisan kali ini, aku pengen ngelanjutin bahasan mengenai kampung halamanku tercinta, Pontianak. Sebagai info untuk yang baru pertama kali membaca blog-ku, aku sudah pergi untuk menimba ilmu keluar Pontianak sejak SMA ke Malang, dan sekarang sedang dalam proses kuliah di Tangerang. Untungnya, aku masih bisa pulang kampung setiap akhir semester, jadi nggak pernah terlalu merasakan yang namanya homesick.

Lucu, setiap kali pulang kampung, selalu ada aja yang baru di kota yang namanya secara harafiah berarti Sarang Kuntilanak ini *serius*. Dimulai dari perubahan-perubahan kecil seperti rumah makan yang baru dibuka, hingga ke yang lebih besar seperti perubahan pada aturan penggunaan jalan raya yang menjadi one-way saat weekend. Bikin bingung, kalau lagi sial dan nggak tahu ada aturan kayak gitu mungkin bisa ditilang kali waktu bawa kendaraan.

Sebagai anak gaul Tangerang yang sering main ke ibukota *cieeeh*, aku jadi ngerasa kalau Pontianak itu kota yang "kurang hiburan". Mal yang aktif cuma satu, bioskopnya cuma satu, jaringan internetnya lemot, tempat makan doang yang banyak. Hal-hal diatas nggak bikin aku enggan untuk pulang sih, cuma yaah... terbiasa hidup dikota besar membuat Pontianak terasa sebagai kota yang cukup membosankan. Bukan berarti aku benci kampung halamanku lho, aku masih anak Pontianak sejati. ;)

Baru pada kepulanganku kali ini aku merasakan sebuah perubahan yang cukup mengejutkan di Pontianak. Dalam kurun waktu 6 bulan sejak Desember yang lalu, Alf*m*rt dan Ind*mar*t jadi bertebaran disini! Cerita dari kakak perempuan dan teman-temanku juga menyebutkan beberapa nama cafe kekinian yang enak dijadikan tempat nongkrong dan bersantai. Apa-apaan ini? Yah, setidaknya dalam liburan kali ini ada banyak tempat baru yang menanti untuk kukunjungi.

Aku merasa Pontianak sedang melalui sebuah fase yang mungkin bisa disebut "Industrialisasi Besar-besaran". Banyak tempat-tempat usaha baru dibuka didaerah yang sebelumnya merupakan daerah pinggiran kota dan sepi dari penduduk. Kota Pontianak yang semakin besar dibarengi dengan semakin banyaknya orang-orang dari luar kota yang pindah kemari, menjadikan kota ini semakin ramai... dan semakin macet. Bisnis kos-kosan dan hotel juga semakin menjamur disini, karena ada aja pelajar dari luar kota yang pergi menimba belajar ke Pontianak, atau turis, atau businessman yang ingin berinvestasi di kota ini.

Sebenarnya, perubahan seperti ini menunjukkan bahwa Pontianak juga mengikuti perkembangan zaman, menjadi sebuah kota modern seperti kota-kota besar lainnya. Nggak jelek sih. Selama ini aku selalu mengeluhkan betapa "datar"-nya tinggal di Pontianak, karena setiap hari kerjaannya cuma pergi dari satu tempat makan ke tempat makan lainnya yang dalam keadaan ber-AC pun rasanya bikin pengen meleleh aja. Tapi sekarang, ketika aku menyusun daftar tempat baru yang wajib kudatangi saat pulang, aku jadi sedikit merindukan Pontianak yang dulu.

Cheers. :D


Ini adalah Tugu Bambu Runcing yang terletak di Bundaran Universitas Tanjungpura, Jln. Ahmad Yani, Pontianak. Bisa dibilang seperti versi kecil dari Bundaran HI di Jakarta?

Comments

Popular Posts