Challenge Day 8: Phantom of the Opera pt. 2

Yo everyone! Masih melanjutkan seri Phantom of the Opera, hari ini aku bakal cerita soal pengalaman mistis paling menghebohkan yang pernah kualami, lagi-lagi di asrama sekolahku saat SMA. Untuk menceritakan kisah ini, aku harus memperkenalkan dua orang teman asramaku, sebut saja namanya Steve dan Kristoff, yang konon katanya adalah seorang cenayang.

Waktu itu malam Sabtu kira-kira pukul 7 malam, dimana sebagian besar penghuni asrama pergi keluar untuk bersenang-senang. Saat itu, kebetulan aku dan saudara kembarku hanya menghabiskan waktu di asrama, bersama dengan beberapa orang temanku, termasuk Steve dan Kristoff. Kami yang sedang berbincang-bincang diruang rekreasi tiba-tiba mendengar kehebohan dari arah kamar tidur kami.

Penasaran, kami kembali ke kamar dan menemukan seorang teman kami, sebut saja Hari, sedang mengusir seekor kucing putih dengan bercak coklat keluar dari kamarnya. Hari memukulkan sapu kearahnya, dan secara ajaib kucing tersebut melompat sangat tinggi, lalu keluar dari kamar itu melalui ventilasi yang terletak diatas jendela, yang secara logika mustahil untuk dicapai oleh seekor kucing kecil dalam satu lompatan.

Setelah kucing itu pergi, kami mengira masalah sudah selesai. Tapi tiba-tiba, raut wajah Kristoff berubah, dan dia menanyakan sebuah pertanyaan yang tidak lazim dengan logat Makassar-nya yang kental, "Kalian lihat kaki kucing itu nggak tadi? Kaki belakangnya itu kaki kuda." Kami yang tidak memperhatikan hal tersebut pun bingung. Kemudian, Kristoff menjelaskan bahwa kucing berkaki kuda bisa dibilang adalah makhluk jejadian yang merupakan suruhan kuntilanak, dan kedatangannya menandakan hadirnya kuntilanak dilingkungan tersebut.

Kami mulai ketakutan, tapi ceritanya tidak selesai sampai disitu. Kristoff menjelaskan bahwa makhluk astral seperti kuntilanak biasanya mengincar orang-orang dengan energi spiritual yang tinggi. Memang jahat, tapi kami pun lega karena menganggap bahwa paling-paling Kristoff atau Steve yang akan diincar karena indera keenam mereka. Tapi ternyata, Kristoff menghancurkan harapan kami dengan berkata bahwa diantara orang-orang yang melihat kucing tadi, ada orang lain dengan energi spiritual yang lebih besar dari mereka, yaitu aku dan saudara kembarku. Menurut dia, hubungan batin antar dua anak kembar merupakan energi yang kuat. Dengan kata lain, kami berdualah target bagi kuntilanak tersebut, apalagi kami berdua sama-sama melihat makhluk suruhannya.

Setelah itu, Kristoff mulai heboh dan meminta semua anak asrama yang kamarnya berdekatan dengan kamar kami untuk menutup semua cermin yang ada di kamar mereka. Katanya, gedung asrama kami tidak bisa sembarangan dimasuki oleh makhluk halus, namun mereka bisa tetap mencari celah melalui cermin yang terbuka. Lalu malam itu, Kristoff pindah ke kamar adikku untuk menjaganya, sedangkan Steve berbaik hati menawarkan untuk menjagaku yang memang sekamar dengannya. Aku pun melewati malam penuh teror tersebut dengan hampir tidak tidur sama sekali karena ketakutan. Untungnya, aku tidak melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang mengerikan selama itu.

Keesokan harinya setelah bangun tidur, kami kembali bertemu dan berbincang-bincang mengenai kejadian semalam. Menurut Steve, kemarin malam saat tidur, wajahku terlihat seperti seekor kucing dan aku mengeluarkan gerakan seperti kucing yang sedang menggaruk wajahnya. Bisa dibayangkan? :3 Kami pun bertemu dengan Kristoff dan saudara kembarku. Kembaranku mengatakan semalam ia mendengar suara cakaran dilantai, dan Kristoff membenarkan dengan berkata bahwa memang semalam "ada yang masuk" dengan merangkak di lantai. Katanya sih perempuan.

Lucunya, salah seorang teman sekamarku, sebut saja namanya Rudi, membawa sebuah kabar yang aneh. Pada jaket yang ia kenakan untuk tidur semalam, ada jejak kaki kucing berwarna merah darah. Meskipun terlihat jelas seperti milik kucing, jejak tersebut nggak terlalu besar, dan jumlahnya pun hanya satu, jadi mungkin saja itu cuma noda yang kebetulan saja mirip. Tapi, dibawah suasana horor waktu itu, kami jadi menyimpulkan bahwa kemarin, si kucing kembali ke kamarku yang memang bersebelahan dengan kamar Hari tempat ia masuk pertama kali, dan tuannya mengunjungi kamar adikku. Sampai saat ini, hal tersebut masih menjadi sebuah misteri bagiku.

Untunglah sejak saat itu, aku tidak lagi mendengar cerita mengenai kucing itu dan tuannya dari Steve maupun Kristoff. Mungkin mereka tahu kalau terget mereka dijaga oleh teman-teman hebat yang bisa mengalahkan mereka? Atau mungkin saja... mereka sudah menemukan orang lain untuk didatangi malam ini?

Meow. Cheers. >:)

Image courtesy from: http://fc01.deviantart.net/fs39/i/2008/332/a/5/Demon_Eyes_by_Mz_Kitts.jpg

Comments

Popular Posts